Pemkot Bandarlampung Lakukan Pengerukan Sedimen di Sejumlah Titik

Pemkot Bandarlampung telah memulai program pengerukan sedimen di sejumlah titik sungai dan saluran air di kota tersebut. Langkah ini dilakukan untuk mengatasi masalah penyumbatan yang sering terjadi akibat penumpukan sedimen, yang berpotensi menyebabkan banjir saat musim hujan.

Mengatasi Masalah Banjir

Pengerukan sedimen ini merupakan bagian dari upaya Pemkot Bandarlampung dalam menangani masalah banjir yang sering melanda kawasan tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, sedimentasi di beberapa sungai dan saluran drainase telah mengganggu aliran air, memperburuk kondisi banjir, terutama di daerah rendah. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bandarlampung, Ir. Budi Santoso, mengatakan bahwa pengerukan ini penting untuk mengurangi potensi banjir dan memastikan aliran air berjalan lancar. “Kami melakukan pengerukan di beberapa titik yang sudah teridentifikasi rawan penyumbatan,” ujarnya.

Lokasi Pengerukan

Beberapa titik yang menjadi fokus pengerukan adalah Sungai Way Lalaan, Saluran Kanal Rawa Laut, dan beberapa saluran drainase di kawasan padat penduduk. Pekerjaan ini melibatkan alat berat untuk mengangkat lumpur dan sampah yang mengendap di dasar sungai dan saluran. Proyek ini dijadwalkan selesai dalam waktu tiga bulan, dengan prioritas di titik-titik yang paling rawan terjadi genangan air. “Kami berharap pengerukan ini dapat meningkatkan kapasitas saluran air dan mengurangi risiko banjir yang sering terjadi,” tambah Budi Santoso.

Dukungan Masyarakat

Masyarakat Bandarlampung juga menyambut baik upaya yang dilakukan Pemkot. Warga di sekitar kawasan yang terdampak banjir mengaku sangat terbantu dengan adanya program pengerukan ini. “Setiap musim hujan, kami selalu khawatir air akan meluap ke jalan. Semoga pengerukan ini bisa mengurangi masalah banjir,” kata Siti Aisyah, salah seorang warga yang tinggal di kawasan sekitar Sungai Way Lalaan.

Tantangan dalam Pengerukan

Namun, pengerukan sedimen tidak tanpa tantangan. Salah satu hambatan utama adalah adanya pemukiman di sekitar sungai dan saluran yang menghalangi akses alat berat. Selain itu, cuaca yang tidak menentu dan curah hujan yang tinggi juga memperlambat proses pengerukan. Meski demikian, Pemkot Bandarlampung memastikan bahwa proyek ini tetap berjalan sesuai jadwal dan hasil pengerukan akan dirasakan manfaatnya dalam jangka panjang.

Langkah Lanjutan dan Rencana Ke Depan

Pemkot Bandarlampung berencana untuk melanjutkan proyek pengerukan sedimen ini di beberapa titik lain yang juga rawan banjir. Selain itu, mereka juga akan memperbaiki infrastruktur drainase dan membuat sistem pengelolaan sampah yang lebih baik, untuk mencegah penumpukan sampah di saluran air. “Kami berencana untuk tidak hanya mengandalkan pengerukan, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan sungai dan saluran air,” kata Budi Santoso.

Dengan adanya pengerukan ini, diharapkan Bandarlampung dapat mengurangi masalah banjir yang sering terjadi, dan memperbaiki kualitas lingkungan kota. Langkah ini juga menunjukkan komitmen Pemkot Bandarlampung dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi warganya.