Dulu Tanam Sawit, Kini Petani Dumai Belajar Mengolah Sorgum Jadi Makanan Sehari-hari

Mengolah Sorgum Sebagian besar petani di Dumai yang sebelumnya bergantung pada kelapa sawit kini mulai beralih untuk menanam sorgum. Hal ini dipicu oleh penurunan harga sawit dan dorongan dari pemerintah untuk mengembangkan tanaman alternatif yang lebih ramah lingkungan dan bernilai gizi tinggi.

Perubahan Pola Tanam dari Sawit ke Mengolah Sorgum

Banyak petani yang dulu menggantungkan hidup pada kelapa sawit, kini memilih menanam sorgum sebagai solusi. Sorgum dianggap memiliki banyak manfaat dan potensi dalam mendukung ketahanan pangan serta dapat menjadi alternatif karbohidrat pengganti nasi.

Kepala Dinas Pertanian Dumai, Sahrial, menyatakan bahwa sorgum merupakan tanaman yang tahan terhadap kekeringan dan memiliki nilai gizi yang tinggi, cocok untuk dikonsumsi sehari-hari. “Sorgum bisa diolah menjadi berbagai produk, mulai dari tepung hingga nasi, dan sangat cocok untuk menunjang ketahanan pangan lokal,” ujarnya.

Pelatihan dan Pengolahan Sorgum untuk Petani

Untuk memaksimalkan hasil, pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memberikan pelatihan kepada petani tentang cara menanam serta mengolah sorgum menjadi produk yang bermanfaat. Para petani diberikan pemahaman tentang cara mengolah sorgum menjadi tepung atau makanan lain yang dapat dijual, membuka peluang ekonomi baru.

Salah seorang petani, Budi Santoso, mengungkapkan pengalaman positifnya setelah mengikuti pelatihan. “Saya dulu tidak tahu banyak tentang sorgum. Sekarang, saya bisa mengolahnya menjadi nasi dan tepung. Ini membuka peluang baru bagi kami,” ungkap Budi.

Manfaat Sorgum Bagi Ekonomi Lokal Mengolah Sorgum

Selain meningkatkan ketahanan pangan, sorgum memberikan manfaat besar bagi ekonomi masyarakat. Produk olahan sorgum dapat dijual di pasar lokal maupun luar daerah, meningkatkan pendapatan petani. Dinas Pertanian Dumai berharap sorgum bisa menjadi komoditas unggulan yang dapat bersaing dengan komoditas lainnya, menciptakan lapangan pekerjaan baru.

Kesimpulan

Transformasi dari kelapa sawit ke sorgum menunjukkan bahwa petani Dumai mampu beradaptasi dengan tantangan baru. Dengan pelatihan yang diberikan oleh pemerintah dan lembaga terkait, para petani kini memiliki alternatif penghasilan yang lebih berkelanjutan melalui pengolahan sorgum.