
Pasokan Kelapa Menipis di Dumai, Harga Santan Meroket di Ramadan
Pasokan Kelapa Menipis Menjelang bulan suci Ramadan, pasokan kelapa di Dumai mengalami penurunan signifikan, yang berdampak pada lonjakan harga santan. Para pedagang kelapa di pasar tradisional melaporkan kelangkaan pasokan akibat faktor cuaca buruk dan berkurangnya produksi kelapa dari petani lokal. Kenaikan harga santan ini membuat konsumen terpaksa merogoh kocek lebih dalam untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama bulan puasa.
Penyebab Kelangkaan Pasokan Kelapa
Berkurangnya pasokan kelapa di Dumai disebabkan oleh cuaca yang tidak menentu dalam beberapa bulan terakhir. Hujan deras yang disertai angin kencang merusak sebagian besar pohon kelapa, sehingga mengganggu produksi. Selain itu, petani kelapa di daerah tersebut mengeluhkan kesulitan dalam memanen karena tanaman yang kurang subur. “Tahun ini, panen kelapa sangat sedikit. Biasanya, kelapa banyak tersedia menjelang Ramadan, namun saat ini hampir tidak ada,” ujar Suryadi, seorang petani kelapa di Dumai.
Dampak Terhadap Harga Santan
Dengan berkurangnya pasokan kelapa, harga santan alami meroket. Pedagang santan di pasar-pasar tradisional melaporkan kenaikan harga santan hingga 30% dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Satu liter santan yang biasanya dijual seharga Rp15.000, kini dihargai Rp20.000 hingga Rp25.000. “Santan sudah mulai langka, jadi harga pun naik. Banyak konsumen yang mengeluh karena harga yang lebih mahal, terutama menjelang Ramadan,” kata Ningsih, seorang pedagang santan di pasar Dumai.
Respons Konsumen dan Pedagang
Para konsumen di Dumai merasa terkejut dengan lonjakan harga tersebut. Beberapa di antaranya mulai beralih ke alternatif santan kemasan yang lebih murah meskipun kualitasnya tidak sebaik santan segar. “Kami terpaksa beli santan kemasan, meski rasanya tidak sama dengan yang segar. Tapi harganya lebih terjangkau,” ujar Rahmat, salah seorang ibu rumah tangga di Dumai.
Sementara itu, para pedagang kelapa dan santan mengaku terpaksa menaikkan harga akibat biaya produksi yang meningkat. “Kami juga kesulitan mendapatkan kelapa. Harganya semakin tinggi, dan kami tidak bisa menjual dengan harga lama,” ujar Siti, salah seorang pedagang kelapa.
Upaya Pemerintah Mengatasi Kelangkaan
Pemerintah Kota Dumai melalui Dinas Perdagangan dan Pertanian mengakui adanya kelangkaan pasokan kelapa yang berimbas pada harga santan. Mereka menyatakan akan mencari solusi dengan menjalin kerja sama dengan daerah penghasil kelapa lain untuk memenuhi kebutuhan pasar. “Kami sedang berusaha mendatangkan pasokan kelapa dari daerah lain agar harga tidak terus meroket. Kami juga akan melakukan pemantauan harga agar tetap terkendali,” ungkap Kepala Dinas Perdagangan Dumai, Irfan Hadi.
Harapan Menjelang Ramadan
Meski harga santan terus melambung, masyarakat berharap pasokan kelapa bisa segera normal kembali agar kebutuhan bahan pokok menjelang Ramadan tetap terjangkau. Pedagang juga berharap ada stabilitas harga sehingga konsumen dapat membeli dengan harga yang wajar. “Kami berharap pasokan kembali lancar agar harga santan bisa turun dan Ramadan tetap penuh berkah,” ujar Suryadi, petani kelapa.
Kesimpulan
Pasokan kelapa yang menipis di Dumai menyebabkan lonjakan harga santan, terutama menjelang bulan Ramadan. Hal ini mengurangi daya beli masyarakat yang sudah terbebani dengan kebutuhan lainnya. Pemerintah diharapkan dapat segera mencari solusi agar harga tetap stabil dan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik selama bulan puasa.