Cekcok Antar Debt Collector, Mobil Rusak Akibat Rebutan Penarikan

Cekcok Antar Debt Collector  Sebuah keributan antara dua kelompok debt collector pecah di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, siang tadi. Insiden ini terjadi saat kedua pihak bersitegang dalam upaya merebut kendaraan yang diduga menunggak cicilan. Akibat kejadian tersebut, satu unit mobil mengalami kerusakan cukup parah.

Ketegangan Dipicu Klaim Ganda Penarikan

Sumber di lokasi menyebut, kedua kelompok berasal dari dua perusahaan pembiayaan berbeda. Masing-masing pihak mengklaim memiliki hak untuk menarik kendaraan jenis SUV berwarna hitam tersebut. Perdebatan yang awalnya berlangsung secara verbal, berubah menjadi adu fisik dan saling dorong di tengah jalan raya.

Mobil Jadi Korban Aksi Rebutan

Keributan memuncak ketika salah satu pihak mencoba membawa mobil dengan cara paksa. Pintu mobil dibuka secara kasar, sementara sisi bodi tergesek kendaraan lain saat manuver terjadi. Beberapa bagian seperti spion, bemper, dan kaca samping terlihat pecah dan penyok. Warga sekitar mencoba melerai, namun situasi baru kondusif setelah aparat datang.

Polisi Turun Tangan Amankan Situasi

Petugas dari Polsek Cempaka Putih segera datang ke lokasi setelah menerima laporan warga. Kedua kelompok debt collector langsung diamankan untuk dimintai keterangan. Polisi juga mengamankan kendaraan yang menjadi sumber sengketa sebagai barang bukti untuk penyelidikan lebih lanjut.

“Kami sedang selidiki asal muasal perintah penarikan. Bila ditemukan pelanggaran hukum, tindakan tegas akan diberikan,” ujar Kapolsek Cempaka Putih, Kompol Rizky Pratama.

Praktik Penarikan Harus Sesuai Prosedur

Pakar hukum konsumen, Arif Sugianto, menilai bahwa tindakan penarikan kendaraan oleh debt collector harus mengikuti aturan yang berlaku. Penarikan hanya boleh dilakukan jika ada dokumen resmi dari perusahaan pembiayaan dan disaksikan petugas berwenang. Pelanggaran terhadap prosedur dapat dikenai sanksi hukum.

Warga Resah, Minta Pengawasan Lebih Ketat

Insiden tersebut menimbulkan keresahan warga sekitar. Banyak yang merasa terganggu dengan tindakan kasar dan tidak profesional yang dipertontonkan di ruang publik. Masyarakat berharap pemerintah dan aparat memberikan pengawasan lebih ketat terhadap aktivitas penarikan kendaraan oleh debt collector.

Penutup: Sengketa Penarikan Perlu Solusi Profesional

Keributan akibat rebutan kendaraan antara debt collector mencerminkan perlunya regulasi yang lebih tegas dan mekanisme penyelesaian sengketa yang profesional. Semua pihak diharapkan bisa menyelesaikan permasalahan kredit melalui jalur hukum tanpa menimbulkan kekacauan di tengah masyarakat.