Lahan Lima Hektare di Tapung Kampar Terbakar

Lahan Lima Hektare Kebakaran melanda di Desa Tapung, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, pada Sabtu sore (28/6). Api diduga berasal dari pembakaran lahan yang tidak terkendali dan dengan cepat menyebar ke area sekitar.

Upaya Pemadaman dan Evakuasi

Petugas Pemadam Kebakaran Kabupaten Kampar segera dikerahkan untuk mengendalikan api. Bersama warga setempat, mereka bekerja keras memadamkan kobaran api meski kondisi medan yang sulit dan angin kencang memperparah situasi.

Selain itu, sejumlah warga yang tinggal di sekitar lahan terbakar diimbau untuk mengungsi sementara demi menghindari risiko kebakaran dan dampak asap yang tebal.

Penyebab Lahan Lima Hektare dan Kerugian Awal

Menurut Kepala BPBD Kampar, Agus Santoso, kebakaran diduga disebabkan oleh aktivitas pembukaan lahan secara tradisional yang tidak diawasi dengan ketat. Hingga saat ini, belum ada laporan korban jiwa, namun kerugian materiil berupa tanaman dan ekosistem di lahan tersebut cukup besar.

“Kami masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti kebakaran. Kami juga mengimbau warga agar tidak membuka lahan dengan cara membakar,” ujar Agus.

Upaya Pencegahan dan Edukasi Masyarakat Lahan Lima Hektare

Sebagai langkah antisipasi, BPBD bersama Dinas Kehutanan dan lingkungan hidup setempat menggelar sosialisasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Edukasi ini difokuskan pada pengelolaan lahan tanpa merusak lingkungan.

Selain itu, patroli rutin diperkuat untuk mengawasi wilayah rawan kebakaran, terutama saat musim kemarau. Diharapkan, langkah ini dapat mengurangi potensi kebakaran serupa di masa mendatang.

Status Penanganan dan Harapan Pemulihan

Hingga Minggu pagi, api sudah berhasil dipadamkan meski titik panas masih terdeteksi di beberapa area. Tim gabungan tetap siaga untuk mencegah kebakaran kembali meluas.

Pemkab Kampar berkomitmen membantu warga terdampak melalui program rehabilitasi lahan dan bantuan sosial. Harapannya, ekosistem di Tapung dapat pulih dan masyarakat kembali beraktivitas normal secepat mungkin.