
Perang Sarung Tewaskan Seorang Pelajar, Polisi Tangkap Empat Pelaku
Perang sarung yang seharusnya menjadi tradisi permainan saat bulan Ramadan berujung tragedi di Jakarta. Seorang pelajar tewas setelah mengalami luka serius akibat aksi tawuran tersebut. Kepolisian bergerak cepat dan berhasil menangkap empat pelaku yang terlibat dalam insiden ini.
Kronologi Kejadian
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Andi Pratama, mengungkapkan bahwa kejadian ini terjadi pada Sabtu dini hari. Sekelompok remaja dari dua kelompok berbeda terlibat dalam perang sarung di sebuah jalan raya. Namun, aksi yang awalnya hanya berupa saling pukul dengan sarung berisi benda keras berubah menjadi tawuran brutal.
“Salah satu korban terkena pukulan benda tumpul yang dibungkus dalam sarung, menyebabkan luka parah di bagian kepala. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong,” ujar Kombes Andi.
Setelah menerima laporan, polisi langsung melakukan penyelidikan dan memburu para pelaku.
Penangkapan Para Pelaku
Hasil penyelidikan mengarah pada empat remaja yang diduga terlibat dalam insiden ini. Mereka ditangkap di lokasi berbeda pada Minggu pagi.
“Empat pelaku yang kami amankan masing-masing berusia antara 15 hingga 17 tahun. Mereka sudah mengakui perbuatannya dan kini sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut,” jelas Kombes Andi.
Polisi juga menyita beberapa barang bukti, termasuk sarung yang diisi dengan batu dan benda keras lainnya, yang diduga digunakan untuk menyerang korban.
Ancaman Hukuman
Keempat pelaku kini dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Mereka terancam hukuman maksimal 12 tahun penjara.
“Kami masih mendalami kasus ini, termasuk apakah ada pihak lain yang terlibat. Kami juga mengimbau orang tua untuk lebih mengawasi anak-anak mereka agar tidak terjerumus dalam aksi berbahaya seperti ini,” tambah Kapolres.
Imbauan Kepada Masyarakat
Polisi meminta masyarakat untuk tidak menganggap perang sarung sebagai tradisi yang bisa berujung kekerasan. Selain itu, patroli akan ditingkatkan di berbagai wilayah untuk mencegah kejadian serupa terulang.
“Kami akan menindak tegas aksi tawuran berkedok perang sarung ini. Kami juga mengajak seluruh pihak, termasuk sekolah dan orang tua, untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak agar tidak terlibat dalam aktivitas yang membahayakan,” tegas Kapolres.
Dengan adanya kejadian ini, diharapkan masyarakat lebih waspada dan menghindari aktivitas yang berpotensi menimbulkan kekerasan, terutama di kalangan remaja.